lowongan investasi kerja di internet

Minggu, 10 Maret 2013

10 Tips Sukses Ujian Nasional 2013

Sebentar lagi Anda mau ujian nasional…?,
Jangan stress dulu ya..senyum dong J… karena kami akan memberikan beberapa tips agar Anda sukses ujian nasional 2013. Mau tau…??? atau mau tau aja atau mau tau banget…hehehe..
Ok tips sukses ujian nasional 2013 adalah:
1. Mulai Sekarang Jadikan Waktumu Dengan Membahas Soal Minimal Sebanyak 50 Soal/Hari
Sekarang itu bukanlah saatnya Anda membaca pelajaran lagi, menghafalnya, mendatanya, namun mulai sekarang beranilah untuk membahas soal, beranilah untuk membuka soal-soal UAN kemudian jawablah sol tersebut, Bahas sebanyak 50 Soal/hari, emang kelihatannya berat, namun kalau udah dijalani 50 itu sangatlah sedikit. Ok kita atur waktu Anda sekalian dengan belajar
Contoh :
Setelah Salat Subuh             = Bahas 10 Soal
 Istirahat Di Sekolah             = Bahas 5 Soal
 Habis Ashar                         = Bahas 25 Soal
 Sebelum Tidur                     = Bahas 10 Soal

Gampang kan, sekarang coba mulai sekarang Anda harus punya komitmen, jika semangat Anda berkurang, Anda bisa datang ke Bimbingan belajar terdekat atau ke sekolah masing-masing, tanyakan semua soal yang Anda rasa tidak tahu untuk menjawabnya, belajar terus, JAndaan belajar adalah makanan kedua Anda dari sekarang. OK. Kami jamin Sukses akan menunggumu.
2. Tinggalkan Kebiasaan Yang Dirasa Tidak Bermanfaat
Untuk sementara, hapuslah semua kegiatan-kegiatan Anda yang tidak ada manfaatnya, misal : bergadang, Pacaran, Nonton TV, Facebookan, Tapi Semua ada batasnya ya, Anda bisa lakukan itu semua asalkan jangan sampai berlebihan. Atau tinggalkan sama sekali.



3. Latihan Soal-Soal UAN dari Buku Prediksi atau Soal Tahun Lalu Hingga 5 Tahun Yang Lalu
Bahaslah soal-soal dari prediksi atau soal dari buku UAN tahun lalu hingga 5 tahun yang lalu, jika Anda ada yang belum paham dengan soalnya, Anda bisa tanya ke teman atau tanya ke tentor yang Anda rasa bisa menjawab soal tersebut. Lakukan itu terus menerus hingga UAN tiba, ingat lo Anda, lebih baik bersakit-sakit dahulu kemudian bersenang-senang, ya tentunya mendapatkan nilai yang sangat memuaskan dengan mendapatkan nilai UAN 100.
4. Banyak Berdoa dan JAndaan Semua Itu Adalah Pelajaran Terbaik Bagi Anda
Sebesar apapun usaha anda tapi jika tidak di dampingi dengan do’a, saya rasa semua sama saja, karena Allah lah yang menentukan semuanya, jadi Anda harus minta sama Allah, agar usaha yang dilakukan oleh Anda sekalian sesuai dengan hasilnya. Begini, kami punya cerita tentang monyet, lo kok tentang monyet? memang hubungannya apa belajar dengan monyet?”sambil marah-marah”,hehehe sabar ya, begini ceritanya.
Suatu ketika ada monyet sedang memanjat sebuah pohon untuk mengambil pisang, tiba-tiba ada angin topan datang, monyetnya tidak jatuh, ia berpegang kuat dengan pohon tersebut, ketika ada angin puting beliuang, ia juga tidak jatuh, justru semakin kuat pegangan monyet tersebut, ada gempa juga,tsunami, ia tetap diatas pohon dan tidak jatuh.
Tetapi tiba-tiba datanglah angin yang sangat lembut, sangat indah, sepoi-sepoi, datang menyerang ubun-ubun si monyet tersebut, dan monyet tersebut lama-kelamaan ngantuk dan jatuh.
Nah dari sini kita bisa mengambil pelajaran bahwa Anda juga harus tahu bahwa nilai-nilai yang jelek yang sering datang kepada Anda sekalian, justru itu akan membuat Anda menjadi lebih belajar lagi, berdo’a dan tidak sombong.
Namun orang sering lupa ketika ia merasa pintar dan nilainya selalu bagus, dan ia pun justru sering lalai dan kemudian jatuh dan nilainya buruk atau tidak lulus Ujian.
Mudah-mudahan kita semua jauh dari sifat itu, dan kalau Anda belajar dan berdo’a, InsyaAllah nilai Anda akan sangat memuaskan.
5. Jaga Kesehatan
Apapun itu, jika Anda sakit, yang ada justru Anda tidak bisa konsentrasi dengan baik, Anda tidak bisa berpikir, jiwa lemas, hati lemas. Oleh karena itu jaga kesehatan, karena kesehatan itu mahal, Jaga kesehatan disini artinya adalah Anda bisa melakukan pola makanan sehat, pola hidup sehat.
Berikut beberapa contoh kegiatan menyehatkan :
1. Tidak Mengkonsumsi Jajanan Pasar Yang Belum Jelas Kualitas Kesehatannya
2. Olahraga di Pagi Hari, Tidak Usah Lama-Lama, 15 Menit Saja.
3. Makan Secara teratur, Yaitu Makan 3 Kali, Sarapan, Makan Siang dan Makan Malam.
4. Mulai Mengkonsumsi 4 Sehat 5 Sempurna : Nasi, Daging, Sayur-Sayuran, Buah-Buahan, dan Susu.
5.  Jangan Bergadang, jangan Merokok, jangan Mabuk-Mabukkan, Narkotika dll.
6. Buat Jadwal Belajarmu dan Harus Konsisten
Begini, Anda pernah tidak merasakan hal semacam ini? lagi belajar matematika ingat kimia, lagi belajar kimia ingat fisia, lagi belajar fisika ingat matematika, aduh emakkkkkkkkkkkkk tolooooong…hehehe dan seterusnya. Ini artinya Anda belum mengatur jadwal belajar Anda dengan baik, dan ingat mengatur jadwal disini juga harus sesuai dengan Prioritas. Misal dalam 50 soal pembagiannya yaitu 30 matematika, 10 fisika, dan 10 kimia, atau hari ini 50 matematika, besok 50 fisika, dan seterusnya. Sehingga tidak ada jadwal yang tabrakan. Hari ini belajar matematika 50 soal, maka Anda harus konsisten dengan menjawab hari ini 50 soal. Ok mulai dilakukan ya.
7. Jangan Stress
Orang yang stress adalah orang yang lebih banyak berpikirnya daripada action nya atau tindakannya, belum ujian aja Anda udah stres berarti Anda udah kalah sebelum bertanding. Jangan stress, lakukan, jalani, jangan dibebani, lakukan lagi, jalani, jangan dipikiri, lakukan, jalani, jangan melihat hasilnya dulu, lakukan, jalankan, jangan prasangka buruk dulu, lakukan, jalani, itu lebih baik daripada Anda berpikir mulu tentang UAN tapi tidak ada actionnya, malah yang ada justru Anda akan stress. Tetap santi tapi Waspada dan Percaya Diri.
8. Prasangka Baik dan Niat Yang Baik
Ingat Anda, semua itu harus di mulai dengan prasangka baik dan niat yang baik pula, kalau prinsip kami adalah “Allah itu bergantung pada prasangka hambanya”. Maka kalau Anda sendiri udah prasangka buruk dengan Allah bahwa nanti nilai Anda jelek, yang ada malah terkabulkan yaitu jelek. Tapi jika Anda sekalian punya niat dan prasangka yang baik dengan Allah, maka yakinlah Anda akan sukses ujian Nasional 2013 nanti.
9. Ketika Belajar Carilah Soal-Soal Yang Mudah kemudian Baru Yang Susah
Nah, Anda kan pasti sering menemui soal yang diras mudah, soal yang dirasa susah. Maka carilah soal yang mudah dahulu, kemudian jawablah soal tersebut, kemudian jika Anda merasa soal tersebut yang gampang tadi sudah sangat paham, maka beralihlah ke soal sedikit lebih susah, kemudain soal yang susah. Jangan terbalik lo, kalau terbalik yang ada justru membuat Anda merasa bosan dan membuat Anda malas untuk melanjutkan pelajarannya lagi.
10. Buku Soal-Soal Jangan Dicoret Jawabannya Di Buku Soal Tersebut
Secara psikologi menunjukkan bahwa jika buku soal punya Anda tersebut Anda coret, yang ada justru Anda tidak akan menjawab soal yang sama karena soal tersebut merasa sudah dibahas. Nah itu sangat fatal sekali, mengapa selalu kami katakan bahwa soal jangan dicoret di buku soalnya, namun cari kertas kosong untuk bahas disitu dan bahaslah soal tersebut dan jawab dilembar itu juga. Setelah Anda menjawab semua soal, besok-besok Anda bisa melihat kembali buku tersebut, maka Anda akan merasa tertantang untuk menjawab soal tersebut karena soal itu masih bersih tidak ada coretan-coretan jawaban.
Ingatlah Anda: “Kesuksesan adalah ia yang berani melawan rasa takut dan rasa malunya, janganlah takut dan malu untuk belajar, janganlah takut dan malu untuk bertanya, belajarlah terus menerus, jadikan ia sebagai makanan keduamu, maka sukses akan hadir didepanmu, dan….satu kata yang Anda harapkan pada saat membuka amplop pengumuman…’LULUS’… yang akan menghibur Anda pada tanggal 24 Mei 2013”

Read More......

Jumat, 07 Januari 2011

Kisi-kisi Ujian Nasional 2011

Alhamdulillah Berkat Rahmat Allah SWT, kami telah mendapatkan file Kisi-kisi Ujian Nasional 2011 dari praktisi pendidikan yang sangat informatif. Kisi-kisi UN 2011 ini mencakup Kisi-kisi Ujian Nasional untuk SMA/MA, SMP/MTs, SMK, SMPLB, dan SMALB dalam UN mereka tahun 2011. Disamping itu kami menyertakan pula Permendiknas no. 46 tentang Pelaksanaan UN 2011 dan Permendiknas No. 45 Tahun 2010 tentang Kriteria Kelulusan. Silakan Anda untuk mendownloadnya dengan gratis dari situs Ujian Nasional ini.

Read More......

Kamis, 16 September 2010

APROKSIMASI

Mata Pelajaran : Matematika SMK
Kelas/Semester : X / 1

Standar Kompetensi
Memecahkan masalah berkaitan dengan konsep aproksimasi kesalahan

Kompetensi Dasar
Menerapkan konsep kesalahan pengukuran
Menerapkan konsep operasi hasil pengukuran

Dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak pernah lepas dari kegiatan membilang dan mengukur. Sedangkan dalam matematika kedua istilah tersebut memiliki makna yag berlainan. Oleh karena itu, untuk memperluaswawasan kita dalam masalah ini berikut akan disajikan materinya.
Demikian pentingnya pengukuran dalam kehidupan sehari-hari, baik itu menggunakan alat ukur konvensional dalam pengukuran maupun alat ukur modern dengan menggunakan sistem digital yang dapat digunakan secara otomatis dan mempunyai ketelitian yang sangat tinggi. Seteliti apapun dalam suatu pengukuran hasilnya tetap merupakan suatu pendekatan dengan ukuran sebenarnya. Oleh karena itu, artikel ini akan sangat membantu untuk memahami aturan pembulatan dalam suatu pangukuran dan bagaimana cara perhitungannya.

Definisi Membilang dan mengukur

Dalam matematika istilah mengukur dan membilang ini memiliki pengertian yang berbeda. Mengukur adalah membandingkan sesuatu yang diukur dengan besaran sejenis yang ditetapkan sebagai satuan atau suatu kegiatan atau proses mengidentifikasi dan mengumpulkan fakta/data, kemudian membandingkan fakta tersebut terhadap suatu parameter atau ukuran tertentu dengan tujuan tertentu. Contohnya: pengukuran panjang, luas, masa, waktu dll. Sedangkan membilang atau menghitung merupakan sesuatu yang pasti (Eksak). Contoh : banyak siswa di satu sekolah, suatu produk yang dihasilkan, dll.

Lalu apa yang dimaksud dengan Aproksimasi itu?

Aproksimasi adalah pembulatan nilai terhadap hasil pengukuran dan tidak berlaku untuk hal yang sifatnya eksak (seperti hasil membilang/menghitung).

A. Cara-cara pembulatan hasil pengukuran

1. Pembulatan ke satuan ukuran terdekat
Aturan :
Jika ada suatu bilangan yang angka berikutnya lebih dari atau sama dengan 5 (> 5), maka angka di depannya ditambah satu. Dan jika angka berikutnya kurang dari 5 (< 5), maka angka ini akan dihilangkan dan angka di depannya tetap.
Contoh : a. 3,5381 gram (bulatkan ke perseratusan gram terdekat)
b. 145,14 m (bulatkan ke persepuluhan meter terdekat)
Jawab : a. 3,54 gram b. 145,1 m
2. Pembulatan ke banyaknya angka desimal
Tujuan pembulatan ini untuk mempermudah dalam perhitungan.
Contoh :
Bulatkan hasil pengukuran 43,127539 gram sampai dengan : a. Lima tempat desimal b. Dua tempat desimal
Jawab : a. 43,12754 gram b. 43,13 gram

3. Pembulatan ke banyaknya angka penting (signifikan)
Aturan:
Angka penting : Semua angka bukan nol adalah penting, dan angka nol adalah penting kecuali angka nol yang berada di depan angka bukan nol pada bilangan desimal kurang dari 1.
Misal: 453,098 (ada 6 angka penting)
0,02010 (ada 4 angka penting)
Contoh
Bulatkan bilangan berikut hingga tiga angka penting: a. 0,017368 m b. 123,72 detik
Jawab : a. 0,0174 m b. 124 detik

B. Kesalahan Pengukuran
Definisi Kesalahan adalah selisih antara ukuran sebenarnya dengan ukuran yang diperoleh dari hasil pengukuran.
Jenis-jenis kesalahan pengukuran
 Salah Mutlak
Salah mutlak = 1/2 x Satuan ukuran terkecil
 Batas atas hasil pengukuran
Batas atas = hasil pengukuran + salah mutlak
 Batas bawah hasil pengukuran
Batas bawah = hasil pengukuran – salah mutlak
Contoh :
Diketahui hasil pengukuran:
a. 12 kg b. 5,9 m c. 6,17 l
Tentukanlah: i). Satuan ukuran terkecil
ii). Salah mutlak hasil pengukuran
iii) Batas atas dan batas bawah hasil pengukuran

Jawab :
a. i). Satuan ukuran terkecil =1 kg
ii). Salah mutlak = ½ (1 kg) = 0,5 kg
iii). Batas atas = 12 + 0,5 = 12,5 kg dan Batas bawah = 12 – 0,5 = 11,5 kg
b. i). Satuan ukuran terkecil =0,1 m
ii). Salah mutlak = ½ (0,1 m) = 0,05 kg
iii). Batas atas = 5,9 + 0,05 = 5,95m dan Batas bawah = 5,9 – 0,05 = 5,85 m
c. i). Satuan ukuran terkecil =0,01 l
ii). Salah mutlak = ½ (0,01 l) = 0,005 l
iii). Batas atas = 6,17 + 0,005 = 6,175 l dan Batas bawah = 6,17 – 0,005 = 6,165 l

 Salah Relatif
Salah Relatif = salah mutlak / hasil pengukuran
Persentase kesalahan
Persentase Kesalahan = salah relatif x 100 %

Contoh :
Tentukan salah relatif dan persentase kesalahan hasil pengukuran 3,4 mm!

Jawab :
Satuan ukuran terkecilnya = 0,1 mm
Salah mutlak = 1/2 x 0,1 = 0,05 mm
Salah relatif = 0,05/3,4 = 0,0147
Persentase kesalahan = 0,0147 x 100% = 1,47 %

 Toleransi Pengukuran
Toleransi dalam pengukuran merupakan selisih antara pengukuran terbesar dengan pengukuran terkecil yang dapat diterima.

Contoh :
Suatu benda memiliki massa (17 + 0,8) gr. Berapakah toleransinya?

Jawab :
Batas atas pengukuran = 17 + 0,8 = 17,8 gr
Batas bawah pengukuran = 17 – 0,8 = 16,2 gr
Maka toleransinya = 17,8 – 16,2 = 3,6 gr

C. Penjumlahan Hasil Pengukuran
Perhatikan contoh berikut:
Contoh:
Diketahui dua potong pipa dengan panjang masing-masing 3,2 cm dan 1,6 cm. jika kedua pipa tersebut disambungkan, tentukan panjang maksimum dan minimum sambungan pipa yang terjadi

Jawab :
Panjang pipa 1 : terletak pada jangkauan (3,2 + 0,05) cm, yaitu 3,25 cm dan 3,15 cm
Panjang pipa 2 : terletak pada jangkauan (1,6 + 0,05) cm, yaitu 1,65 cm dan 1,55 cm
Sehingga panjang maksimum = (3,25 + 1,65) cm = 4,9 cm dan
panjang minimum = (3,15 + 1,55) cm = 4,7 cm
Panjang sambungan terletak pada batas-batas 4,7 cm dan 4,9 cm atau ditulis dengan (4,8 + 1). Sehingga salah mutlak dari panjang sambungan dua pengukuran tersebut adalah 0,1.

D. Pengurangan Hasil Pengukuran
Perhatikan contoh berikut:
Contoh:
Berapakah selisih antara hasil-hasil pengukuran 5 cm dan 3 cm? (masing-masing bulatkan ke cm terdekat).

Jawab :
5 cm terletak dalam jangkauan (5 + 0,5) cm, yaitu 5,5 cm dan 4,5 cm.
3 cm terletak dalam jangkauan (3 + 0,5) cm, yaitu 3,5 cm dan 2,5 cm.
Selisih maksimum = (5,5 – 2,5) cm = 3 cm
Selisih Minimum = (4,5 – 3,5) cm = 1 cm
Hasil selisih terletak pada batas-batas 3 cm dan 1 cm atau (2 + 1).cm
Sehingga salah mutlak dari hasil selisih pengukuran tersebut adalah 1 cm.

E. Perkalian Pengukuran
Hasil perkalian maksimum dua pengukuran adalah sebagai berikut :
Hasil kali maksimum = ukuran maksimum x ukuran maksimum
Hasil kali minimum = ukuran minimum x ukuran minimum

Contoh :
Berapakah batas-batas luas persegi panjang dengan panjang 4,1 cm dan lebar 2,9 cm?

Jawab :
4,1 cm terletak dalam jangkauan (4,1 + 0,05) cm, yaitu 4,15 cm dan 4,05 cm.
2,9 cm terletak dalam jangkauan (2,9 + 0,5) cm, yaitu 2,95 cm dan 2,85 cm.
Sehingga:
Luas maksimum = (4,15)(2,95) cm2 = 12,2425 cm2 dan
Luas minimum = (4,05)(2,85) cm2 = 11,5425 cm2

Semoga bermanfaat, amiiin

Read More......
Lamun © 2008. Design by :Yanku Templates Sponsored by: Tutorial87 Commentcute